Sapi Laut

Steller’s Sea Cow atau Sapi Laut Steller merupakan mamalia sirenia yang memiliki ukuran sangat besar dan kini telah punah. Sebelumnya, mamalia ini bisa ditemukan di laut Bering yang merupakan bagian dari Samudera Pasifik. Sayangnya, hewan bernama latin Hydrodamalis Gigas ini, sudah tidak bisa lagi ditemukan, karena sudah punah.

Mungkin sebagain dari Anda jarang sekali mendengar nama hewan ini atau bahan tidak tahu sama sekali keberadaannya. Namun, Anda tentu tahu seekor mamalia yang sering disebut Dugong. Ya, Sapi Laut adalah Dugong itu sendiri. Ukurannya memang sangat besar, sehingga sebutan Dugong cukup cocok untuk menggambarkannya. Saat dewasa ia bisa tumbuh hingga sepanjang 26 – 30 kaki atau sekitar 8 – 9 meter.

Ukurannya yang sangat besar mungkin sebagai adaptasinya terhadap habitatnya yang dingin. Sehingga, ia bisa bertahan untuk menghemat panas dan tetap hanggat, meski berada di daerah beriklim dingin sekalipun. Tidak seperti jenis sirenia lainnya yang menenggelamkan tubuh sepenuhnya, Sapi Laut Steller hidupnya mengapung di permukaan air. Sehingga, tak heran jika mudah sekali diburu dan punah.

Sebetulnya mamalia ini memiliki sifat yang lembut dan sangat jinak dengan manusia. Dia tidak akan melawan atau memangsa. Salah satu bentuk perlawanannya adalah tubuhnya sendiri yang sangat tebal. Namun, pertahanan dirinya ini tidak digunakannya seorang diri, melainkan untuk melindungi kawanannya dari buruan manusia.

Sapi Laut ini memang terkenal memiliki solidaritas tinggi. Jika salah satu dari kawanan mereka ada yang diserang oleh pemburu, maka mereka akan berusaha bersama-sama menyelawatkan kawannya. Dengan kata lain, Sapi Laut lainnya akan datang untuk membantu. Mereka akan membuat lingkaran dan melingkari temannya yang terluka untuk melindunginya dari serangan berikutnya.

Satu hal yang juga perlu dicontoh dari sifat mamalia yang satu ini adalah kesetiaannya. Beberapa kesaksian mengatakan, bahwa pada saat para pemburu membunuh Sapi Laut Steller betina, banyak orang kaget karena melihat pasangan jantannya setiap hari mendatangi pantai tempat tubuh sang betina terbaring ketika diburu.

 

 

Scroll to Top